Rabu, 08 Januari 2020

Author Seputar Teknologi posted on Januari 08, 2020
My name is Wisnu Yumna Yudhanta, aged 19 years, I live in Indonesia, more precisely in Central Java, my job is a student that is a student from POLITEKNIK HOPE TEGAL TOGETHER. This time I discussed according to the theme "Impact of IT and Internet Science for Education". By the way elementary school children now have sophisticated facilities from their parents, for example: smartphones, cellphones, tabletphones, etc.
When I was in elementary school now, I looked to play games, play social media, and also not be separated from internet sites, namely: YouTube and Google. In my opinion, the subject of ICT itself is available in elementary schools, ICT covers two aspects, namely Information Technology and Communication Technology.
Specifically, the aim of studying Information and Communication Technology is to realize that we will have the potential for ever-changing ICT developments so that they are motivated to evaluate and study current technology as a basis for learning positive activities, and can develop our competencies in using information and communication technology to support teaching and learning activities, work, and various activities in daily life.
Are there negative impacts of Information Technology and the Internet for Education? Of course there is the Misuse of knowledge for certain people to commit criminal acts, on the internet there are various sites that do not educate and make users become corrupted or affected by their minds, such as porn sites, gambling, etc., and can make use of them. being lazy, the child is crazy at the game and forgets time.
But there are some positive effects. Try to see that we do not misunderstand the existence of IT and Internet Science for Education. Here are the points, can help the learning process itself, more quickly and easily accessible, there is a virtual classroom, which is very easy for students to communicate with the instructor or commonly called the system face to face, and can facilitate the business system and activities administration in an educational institution because of its application.
So IT is very important for the current generation so that technology and the internet are not misused, and do not assume that the technology that this problem can adapt to us, if its use does not know about IT and the Internet.

Question
1. What is in the story?
   The negative and positive impact of IT and Internet Science so that there are no misunderstandings     between pros and cons.
2. Who is the writer of the story?
    Wisnu Yumna Yudhanta
3. Why should IT and Internet Science exist? And how important is it for Education?
    Because IT and the Internet can help the work process faster and can be done simultaneously at          one time. Very important, because students are greatly helped in doing their assignments by                having a virtual classroom.
4. How to conclude the existence of hoax news?
   Do not spread the news first, if you do not know the origin of the truth, consider the sentence in           more detail, is there any suspicion? If not, then look for the source of the news.

Minggu, 03 November 2019

Author Seputar Teknologi posted on November 03, 2019
KLM Engineering & Maintenance dan Royal Netherlands Aerospace Center (NLR) telah meluncurkan perusahaan patungan, NUVEON, untuk pengembangan produk Augmented Reality (AR) baru untuk MRO (maintenance, repair & overhaul). NUVEON akan mengintegrasikan AR di seluruh rantai MRO untuk meningkatkan kinerja perawatan sehari-hari. Kemitraan baru ditandatangani di Paris Airshow oleh Olaf Hoftijzer, Direktur Pelatihan E&M KLM, dan Marja Eijkman, Manajer Divisi Operasi Aerospace, Royal NLR.

Setelah pilot yang sukses, KLM E&M dan NLR sekarang mengembangkan beberapa aplikasi pelatihan pemeliharaan menggunakan kacamata Hololens AR. Keuntungannya telah terbukti banyak, itu membuat pelatihan lebih menarik, lebih efektif dan lebih efisien. Trainee terlibat aktif dalam sesi instruksi, mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang cara kerja sistem dan lebih mampu mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Dan pesawat virtual tersedia di mana saja, kapan saja. Selain pengembangan aplikasi pelatihan lebih lanjut, aplikasi yang menggunakan kombinasi berbagai perangkat AR / VR dipelajari, serta akses jarak jauh melalui Maintenance Control Centers (MCC), visualisasi data 3D yang kompleks dan banyak lagi.

Di NUVEON, NLR sedang mengembangkan aplikasi Augmented Reality dan konsep didaktik, dan KLM E&M menghadirkan ahli materi pelajaran dan aktivitas komersial untuk teknologi augmented reality untuk aplikasi pemeliharaan pesawat MRO. NUVEON bertujuan untuk mengatasi perusahaan-perusahaan terkait MRO yang berupaya memperbaiki dan membuat komponen pesawat terbang dan pesawat terbang mereka lebih efisien dan lebih efektif.


“Augmented Reality memungkinkan kita untuk berlatih di pesawat sementara sebenarnya tidak ada di sana. Ini memberi kita keuntungan besar terutama untuk konfigurasi pesawat yang tidak mudah tersedia. Sudah saatnya untuk mulai mengembangkan aplikasi baru tidak hanya untuk pelatihan, tetapi juga untuk membantu staf pemeliharaan dalam pekerjaan sehari-hari mereka. "

Olaf Hoftijzer, Direktur Pelatihan E&M KLM
Author Seputar Teknologi posted on November 03, 2019
Augmented Reality (AR) saat ini sudah semakin banyak digunakan, terutama untuk memenuhi rasa haus akan teknologi yang lebih canggih dan interaktif di masa depan. Lexus, salah satu perusahaan otomotif ternama pun tidak mau ketinggalan dengan menerapkan teknologi AR di salah satu seri mobil terbarunya. Penerapan teknologi AR oleh Lexus menjadi salah satu perwujudan dari mobil dengan teknologi futuristic yang menjadi impian semua orang.

LF-30 Electric Concept, merupakan mobil listrik dari Lexus yang diperkaya oleh teknologi AR tersebut, yang direncanakan akan di luncurkan pertama kali di Jepang. Lexus LF-30 memiliki desain futuristik, terlihat dari desain ‘hoodless’ (atap material kaca) yang di milikinya, yang menyambung ke pintu dan bisa di buka ke atas.
Konsep mobil sedan listrik Lexus menerapkan kontrol deteksi gerakan agar dapat mengakses sistem informasi dalam tampilan AR. Jok depan dirancang mirip kursi pesawat kelas satu, dan jok belakang membawa konsep artificial muscle technology, yang dapat menyesuaikan dengan penumpang secara optimal.


Dalam hal pengalaman mengemudi, pengguna akan disuguhkan opsi mode otonom. Tidak ketinggalan pula sistem yang disebut sebagai “advanced posture controls”. Sistem yang mampu menyesuaikan torsi ke setiap roda. Kemampuan ini bisa dimilikinya berkat motor listrik yang di pasang di setiap roda.


Selain itu, terdapat pula fitur unggulan lain seperti Lexus Airporter, yaitu sebuah drone yang nantinya akan mengantarkan tas pengguna dari depan pintu rumah ke bagasi mobil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dan memberikan servis yang sangat membantu pengguna mobil listrik ini.
Lexus LF-30 dikabarkan dilengkapi oleh pengisian daya nirkabel, dan teknologi AI yang dapat menyambungkan pengisian daya dengan jadwal harian pengguna, sehingga bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing pengguna.


Sayangnya, Lexus tidak menyebutkan lebih lanjut berapa lama ketahanan baterainya serta kecepatan maksimal yang dapat ditempuhnya. Lexus berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya dalam waktu dekat ini. Pada 2025, mereka akan menawarkan lebih banyak varian mobil listrik lainnya lagi.



Tentu teknologi AR akan semakin berkembang lagi di masa depan, dan penerapan AR oleh Lexus ini menjadi salah satu titik awal akan perkembangan dan inovasi teknologi Augmented Reality dalam industri otomotif di masa-masa yang akan datang.

 

Sabtu, 02 November 2019

Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
Seberapa jauh pengetahuan Anda tentang teknologi Augmented Reality? Simak 8 fakta perkembangan dan penerapan Augmented Reality di Asia berikut ini.

Dalam mengenal perkembangan dan potensi Augmented reality di Indonesia, potensi AR mungkin belum semasif yang dilakukan pengembang di luar negeri. Namun, ada. Di Indonesia, augmented reality telah hadir dalam bentuk gim, contohnya gim 5DX besutan 5DX Mobile Entertainment yang dilisensi Marvel, rilis 2017. Selain itu, pecinta sepak bola juga bisa merasakan pengalaman bertanding secara AR bersama pemain lain lewat Astark, ciptaan startup game developer lokal, ASTARK dan AR&Co.
Namun, sebelum Anda menyelam lebih dalam ke dunia augmented reality, mari ketahui dulu 8 fakta augmented reality di Asia, berikut ini.

Fakta #1: Perubahan yang Cepat di Asia Pasifik

Pada era 2000-an Anda pasti ingat bagaimana PC (personal computer) mengubah perilaku konsumen menggunakan komputer. Bertahun kemudian, laptop mengambil alih. Animo yang sama kembali terulang seketika perangkat mobile seperti smartphone hadir lebih praktis daripada laptop dan PC. Bahkan, nyaris mengecilkan kebutuhan masyarakat akan kamera manual dan jam tangan di pasaran.
Teknologi augmented reality dan VR kelak akan menjadi perubahan selanjutnya melalui medium smartphone. Metode pada AR mungkin berbeda dengan VR, tapi berjalan beriringan.

Fakta #2: Augmented Reality dalam Retail

EBay sudah duluan meluncurkan platform ecommerce virtual di Australia. Konsumen jadi mudah melihat-lihat produk, menyelesaikan checkout, dan membayar.
Toko-toko retail lain akan menyusul eBay dalam pemanfaatan augmented reality. Beberapa contohnya sudah kami bahas dalam artikel “Peran Augmented Reality dalam Retail, Nikmati Pengalaman Belanja yang Menyenangkan!”
Perusahaan besar seperti Dulux dan Sephora pun sudah menerapkan AR ke dalam strategi marketing mereka. Calon pembeli bisa mencoba-coba dulu katalog produk sebelum akhirnya membeli. Ini dilakukan berbasis kenyamanan konsumen dan hubungan yang saling menguntungkan, tentunya.

Fakta #3: Augmented Reality di Dunia Edukasi

Tantangan di dunia pendidikan sekolah terutama akan teratasi oleh AR. Bagaimana tidak, sejumlah developer aplikasi AR di dunia sudah mencecap kesuksesannya di bidang edukasi.
Contohnya, aplikasi StarWalk yang membantu siswa ataupun masyarakat umum mempelajari sistem tata surya. Objek yang hadir secara real di hadapan pengguna membantu siswa memahami pelajaran lebih baik.

Fakta #4: Masa Depan Tanpa Layar

Kemajuan perkembangan augmented reality di Asia akan mendorong masa depan tak berlayar. Ya, jika hanya dengan bantuan proyektor Anda sudah bisa menghadirkan objek di depan mata, Anda tak butuh lagi layar monitor untuk mengoperasikan aplikasi.

Fakta #5: Kegiatan Activation sebagai Medium Promosi Produk

Augmented reality di Indonesia ternyata juga sudah dinikmati oleh industri FMCG.
Beberapa bulan lalu, Anda mungkin pernah menyimak iklan Indomilk yang mempromosikan gim Asian Games bernama Indomilk Fun AR. Walaupun gim dibuat untuk mendukung Asian Games 2018, merek susu ternama ini berhasil mendongkrak promosi varian produksinya. Bahkan, disambut hangat oleh 100.000 lebih pengunduh di Google Play.

Fakta #6: Konten Visual yang Lebih Menghibur

Pegiat media sosial kini sudah bisa memperkaya konten feed-nya dengan bantuan AR. Tak perlu jauh-jauh, di rumah Anda sendiri bisa mencoba-coba filter augmented reality di Instagram dan Snapchat, kan? Aplikasi LINE juga mengikuti jejak filter AR yang unik ini pada fitur video call.


Perkembangan teknologi AR tersebut bahkan tidak dilewatkan oleh band Maroon 5 dalam video klip “Wait”, yang didominasi wajah Adam Levine bermain-main dengan filter Snapchat.

Fakta #7: Gim Berbasis Augmented Reality Bermunculan

Fakta ini didahului oleh bukti kesuksesan Pokemon Go per tahun lalu. Mungkin Anda termasuk salah satu yang terkena demam Pokemon Go saat itu? Interaksi real-time memang bikin candu, ya.

Gim augmented reality di Indonesia sudah banyak bermunculan. Selain yang kami sebut di awal artikel, gim augmented reality di Asia pun bervariasi. Mulai dari gim arcade, gim sports, sampai dengan gim horor. Yang mana favorit Anda?
Sayangnya, untuk menikmati keunggulan AR pengguna mobile harus memenuhi syarat teknis minimum, semisal tingkat OS smartphone yang digunakan. Namun, jangan khawatir, seiring waktu pengembang AR pasti bisa menyusun program yang kompatibel untuk semua versi OS.


Fakta #8: Pasar Kaca Pintar (Smart Glass)

Inovasi smart glass sebelumnya mungkin hanya ‘nyata’ dalam film-film futuristik, dimana aktor mengenakan kacamata untuk memperoleh informasi. Hanya dengan mengarahkan pandangan ke subjek, sejumlah informasi muncul di muka. Inilah yang juga terjadi pada teknologi AR smart glass. Dilaporkan MarketWatch, Asia Pasifik dipersiapkan untuk mengadopsi kecanggihan kacamata ini.
Guna smart glass sendiri sekilas cocok untuk kegiatan spionase. Namun, berguna juga untuk mengenali orang yang berbicara dengan Anda. Semisal, Anda belum lama bekerja di perusahaan baru dan tak hafal nama semua karyawan. Smart glass bisa membantu Anda mengingat kembali namanya hanya dengan ‘kiriman’ gambar berisi foto, nama, dan posisi orang itu.
Jika 10 fakta augmented reality di atas belum cukup menggugah Anda untuk mencoba AR, jasa augmented reality di Indonesia bisa membantu Anda mendalami kehebatan teknologi ini.
Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
Di awal bulan ini, ABI Research menemukan bahwa telah terjadi trending yang cukup viral dalam sebuah perusahaan, dimana beberapa perusahaan sedang mengembangkan aplikasi Augmented Reality (AR) di perusahaan untuk disajikan kepada konsumen. Pasar perangkat keras AR juga diketahui memiliki potensi untuk transformasi dan inovasi sebagai tools untuk promosi dan branding.

  • Pengalaman Pelanggan

    Sebuah laporan dari ABI Research awal tahun ini menunjukkan bahwa Augmented dan Virtual Reality akan menjadi teknologi inovatif selanjutnya yang dapat mempengaruhi sektor ritel dan pemasaran. Permintaan konsumen untuk pengalaman belanja yang lebih baik memungkinkan vendor pemasaran digital dan e-commerce untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan AR dan VR. 

  • Penjualan AR Pada Saat Ini dan di Masa Depan

    Robert Radek, pendiri dan CEO GEON Network, telah menyatakan bahwa teknologi AR telah digunakan di berbagai pasar seperti game, komersial, e-niaga, dan ritel. Pemain kunci yang disebutkan termasuk Google, Microsoft, Sony, Apple, dan PTC. Radek dikutip telah mengatakan bahwa peningkatan minat dalam ‘Augmented Reality’ dan ‘AR’ sebagai istilah pencarian telah dilaporkan oleh Google bersama dengan perkiraan pertumbuhan pasar.
    Potensi pertumbuhan eksponensial dapat dilihat dengan jelas dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Radek dikatakan telah mengatasi stagnasi penjualan teknologi AR (mis. Headset), mengklaim bahwa penyebabnya adalah bahwa produk hanya ditujukan pada pasar kecil, yaitu bagi mereka yang hanya tertarik dalam menggunakan teknologi ini untuk bersantai.

  • Memasuki Pengembangan Augmented Reality Pasca-Hype

    Karen Shackman, pendiri Shackman Associates New York, telah menyatakan bahwa kunci untuk penggunaan enterprise AR di masa mendatang adalah memastikan bahwa ini bukan pengalaman satu kali. Shackman dikutip telah mengatakan bahwa AR memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan memberikan peluang pemasaran bagi perusahaan dan penduduk lokal di kota-kota seperti New York.
    John Buzzel, presiden YOU ARE HERE juga mengatakan bahwa stagnasi hanya sementara, karena AR dapat memudahkan perusahaan dalam menemukan ROI dalam teknologi imersif. Diklaim bahwa 2018 kemungkinan akan menjadi tahun yang penting untuk AR karena meningkatnya adopsi ponsel, rilis perangkat keras, dan fitur iOS dan Android baru untuk mengimbangi kebutuhan ketersediaan media AR.
    Banyak perkembangan teknologi saat ini mengurangi hambatan AR, yang mengarah pada peningkatan kemudahan penggunaan, peningkatan jaringan, utilitas yang lebih besar, biaya lebih rendah, alat pengembang yang ditingkatkan, dan kinerja yang lebih tinggi.

  • Masa Depan Jangka Panjang

    Standar digital baru untuk AR akan diadopsi dalam jangka panjang. AR bukan lagi sekadar fitur karena perusahaan terbesar di bidang teknologi ikut berinvestasi miliaran di bidang tersebut. David Xing dari Plott telah menyatakan bahwa AR berada di ambang menjadi XR (Extended Reality), kombinasi yang menggunakan VR untuk mengalami lingkungan dan AR untuk mengubah tampilannya. Xing memprediksi bahwa kemunculan XR akan mempercepat pengembangan Augmented Reality dan Virtual Reality. Dalam jangka pendek, ia percaya bahwa mobile AR akan memimpin karena setiap orang akan memiliki perangkat AR yang dapat diakses, yang kemudian akan membawa pengalaman AR ke headset.



Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
Teknologi AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) menjadi teknologi yang selalu berkembang setiap tahunnya, dan mulai ramai di perbincangkan di indonesia sekitar tahun 2017. Namun ternyata ada sebagian masyarakat Indonesia belum tahu tentang apa itu AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality).

Perbedaan kedua teknologi ini adalah VR dapat mensimulasikan lingkungan atau situasi yang dihasilkan dari computer dan membuat pengguna seolah – olah dapat melihat, dan mendengar apapun yang terjadi di lingkungan buatan. Untuk merasakan teknologi ini umumnya diperlukan perangkat khusus yang disebut VR box, contoh merk yang memproduksi VR seperti, Oculus Rift, Samsung Gear VR, Google Karton dan banyak merk lainnya.

tidak hanya VR (Virtual Reality) yang menggantikan tampilan keseluruhan pengguna ke lingkungan buatan hasil dari simulasi komputer. Ada juga AR (Augmented Reality) dimana teknologi ini dapat menghasilkan lapisan digital ke lingkungan nyata dan dilihat oleh pengguna secara real-time. Untuk merasakan teknologi ini, pengguna sudah bisa menggunakan perangkat mobile seperti smartphone, tablet, bisa juga perangkat khusus seperti VR.

Kita tidak akan mengerti hanya dengan mendengar secara teori saja, sedangkan tidak melakukan langsung aplikasinya seperti apa, kali ini juga kami akan memberikan informasi mengenai aplikasi AR (augmented reality) yang digunakan pada dunia nyata.
 
  • Pemasaran Produk

    Pada dunia pemasaran modern, beberapa perusahaan mulai menerapkan teknologi AR untuk meningkatkan interaksi konsumen dengan produk yang mereka pasarkan. Contoh salah satunya yaitu IKEA, perusahaan bidang furniture terkenal asal Swedia. IKEA sudah menggunakan teknologi AR, sehingga mereka dapat mencoba langsung dan menempatkan produk – produk IKEA di tempat  yang mereka inginkan, atau sudut lainnya.

  • Permainan

    Pada tahun 2016 lalu, ada game mobile berbasis teknologi Augmented Reality. Game dengan konsep unik ini berhasil menarik banyak orang untuk memainkannya, terbukti dengan pendapatan mereka di tahun 2018 yang mencapai 1.8 milliar USD. Game tersebut adalah Pokemon Go yang dikeluarkan oleh Niantic.
  • Hiburan

    Teknologi AR juga dapat digunakan sebagai sarana hiburan, salah satunya adalah fitur efek AR. Namun ini hanya terdapat pada aplikasi kamera smartphone merk Sony saja. Dengan fitur tersebut pengguna dapat melihat objek AR seperti dinosaurus, kurcaci, ikan dan lainnya. Ini cukup menjadi alternatif hiburan yang menarik ketika bosan.

  •  Pendidikan

    Manfaat penerapan teknologi AR bidang Pendidikan yaitu dapat meningkatkan pemahaman siswa – siswi tentang materi yang mereka pelajari di sekolah. Karena teknologi ini, siswa – siswi dapat berinteraksi secara langsung dengan objek yang mereka pelajari secara visual.
    Jika diuraikan lebih lanjut, sepertinya masih banyak penggunaan teknologi AR untuk bidang lainnnya, namun tidak bisa dirincikan satu per satu. Jika anda penasaran dengan teknologi AR, anda dapat mencoba sendiri dengan memasang aplikasi di smartphone anda dan sudah tersedia di Google Play Store (android) atau App Store (iOS).

 

Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
Teknologi Virtual Reality (VR) saat ini sudah semakin berkembang. Tak hanya itu saja, penggunaan dari VR sendiri sudah diaplikasikan ke dalam berbagai bidang seperti hiburan, kesehatan, hingga pendidikan. Program dari VR sendiri juga berbagai macam salah satunya adalah sebagai media pelatihan bagi para penggunanya. Hal ini dilakukan karena pelatihan menggunakan VR sangat efektif bagi penggunanya, serta lebih hemat biaya. Tidak hanya untuk melatih manusia saja, ternyata VR juga bisa digunakan untuk melatih robot lho.

Hal ini dilakukan oleh Toyota Research Insitute (TRI) yang berbasis di Jepang, mereka  merilis rincian mengenai proyek baru yang sedang dikembangkan yang akan meminta para peneliti mengajarkan robot bagaimana menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan rumah tangga menggunakan teknologi VR.


Menggunakan serangkaian sensor 3D dan kamera yang terpasang pada robot, melalui headset VR peneliti dapat melihat dunia dari perspektif robot dan mengontrol tindakannya menggunakan pengontrol gerakan standar. Saat peneliti menyelesaikan berbagai tugas dengan lengan mekanisnya, seperti membuka dan menutup lemari atau menyingkirkan piring, mereka dapat meninggalkan catatan khusus untuk robot atau instruksi tentang cara menyelesaikan tugas dengan cara yang berbeda. Robot kemudian merekam dan menganalisis informasi tersebut, kemudian membangun setiap metode dan instruksi baru yang ditambahkan.

Setelah seorang peneliti memberikan jumlah data yang cukup untuk “robot dalam pelatihan,” Toyota kemudian menggunakan pengetahuan yang terakumulasi itu untuk mendidik robot-robot lain menggunakan teknik yang disebut sebagai “pembelajaran armada.” Pengetahuan apa pun yang diperoleh satu robot dibagikan kepada seluruh armada lainnya.

Tentu ini merupakan pencapaian yang luar biasa, karena hanya dengan melatih satu robot saja hasilnya bisa diterapkan juga ke seluruh robot Toyota yang lainnya.


Untuk mengatasi keragaman yang dihadapi robot di lingkungan rumah, penerapan VR untuk melatih robot ini mengajarkan robot untuk melakukan tugas tertentu dengan berbagai objek, daripada memprogram robot untuk melakukan tugas yang telah ditentukan sebelumnya dengan objek tertentu. Dengan cara ini, robot belajar menghubungkan apa yang dilihatnya dengan tindakan yang diajarkan. Ketika robot melihat objek atau skenario tertentu lainnya, bahkan jika adegan telah berubah sedikit saja, dia tahu tindakan apa yang dapat dilakukan berkaitan dengan apa yang dilihatnya. 


TRI mengungkapkan bahwa, tujuan akhir dari proyek ini adalah mengembangkan sistem yang dapat mendukung mereka yang membutuhkan bantuan di rumah seperti lansia, dengan melakukan pemeliharaan, pembersihan, dan membantu melakukan berbagai kegiatan dasar lainnya.  
Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019

1. Mulai banyak film 3D yang muncul di perangkat VR

Sejauh ini, film kebanyakan hanya bisa dinikmati di perangkat elektronik atau bioskop dengan satu sudut pandang. Bayangkan saja, dengan semakin canggihnya teknologi VR, akan semakin banyak pula bermunculan film 3D yang bisa kita nikmati.

Gak hanya satu sisi, kamu bisa melihat adegan di sekeliling tokoh utama. Selain itu, kamu pasti akan diajak berpikir, kira-kira kamu harus melihat ke arah mana untuk adegan klimaksnya.

2. Dengan teknologi VR bisa mengunjungi berbagai tempat baru

Mungkin kamu sudah tahu kalau ada aplikasi peta, seperti Google Maps yang memungkinkanmu melihat tempat-tempat menarik di seluruh dunia dengan fitur street view. Bayangkan dengan teknologi vr, kamu bisa berjalan-jalan mengunjungi tempat-tempat eksotis di dunia tanpa perlu beranjak dari rumah!

3. Permainan video game akan semakin seru dan menarik

Satu hal yang pastinya akan mengalami perkembangan yang paling pesat dengan adanya teknologi VR ini adalah industri video game. Saat ini, telah banyak bermunculan perangkat yang dapat mendukung kepuasan bermain game seperti PlayStation VR, HTC Vive, dan Oculus Rift.







Bisa jadi di masa depan, tak hanya mata yang merasakan VR, melainkan juga bisa melibatkan gerakan kinetik, yaitu tangan dan kaki. Sejauh ini, teknologi tersebut masih dikembangkan. Coba saja bayangkan jika kamu bisa bermain game shooter atau FPS dengan perangkat VR yang juga melibatkan gerak tubuh. Pasti bakal jadi seru banget bukan?

4. Teknologi VR sudah dapat digunakan dalam ilmu bedah

Kamu berniat jadi dokter bedah? Selama ini, latihan membedah dilakukan terhadap manusia sungguhan. Dengan adanya perkembangan VR di bidang kedokteran, memungkinkan profesional untuk melakukan simulasi pembedahan yang lebih aman. Buat kamu yang penasaran dengan simulasi bedah, kamu bisa mencoba game Surgeon Simulator. Untuk ke depannya, mungkin akan ada game simulasi bedah yang lebih canggih dengan teknologi VR.

5. Menjadi media simulasi menyetir

Ingin bisa nyetir tapi takut akan kecelakaan? Wajar saja kalau kekhawatiran itu muncul. Akan tetapi, dengan hadirnya teknologi VR, kamu bisa menepis kekhawatiran tersebut. Gak hanya motor atau pun mobil, kamu pun bisa mencoba simulasi pesawat terbang. Dengan simulasi VR yang realistis, memungkinkan mencegah kecelakaan saat menggunakan pesawat yang sesungguhnya. Setidaknya, meski gak jadi pilot, kamu bisa merasakan pengalaman menerbangkan pesawat bukan?

6. Berolahraga menggunakan teknologi VR

Gak hanya game, perangkat VR pun berpotensi untuk jadi perangkat olahraga mutakhir. Kamu bisa mencoba beragam olahraga hanya dengan mengandalkan perangkat VR. Kamu bisa bermain tenis, memanah, atau jogging. Namun, tentunya akan makin menarik jika sudah dilengkapi dengan alat pendeteksi gerak.

7. Menjelajahi samudera dan luar angkasa dengan VR

Selain menjelajahi tempat-tempat menarik di bumi, VR juga memungkinkan untukmu menjelajahi tempat-tempat yang sulit dijamah, seperti dalam lautan atau luar angkasa. Bayangkan betapa indahnya alam yang ada dari balik perangkat VR milikmu.

Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
  • Kembangkan berbagai kemungkinan di kelas Anda


Bayangkan menyusuri puncak Machu Picchu bersama siswa Anda, mengirim angin tornado ke meja mereka, atau membantu siswa berbagi cerita bersama teman sekelas. Dengan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), Anda dapat menambahkan dimensi baru dalam kurikulum Anda.


  • Ciptakan lingkungan virtual yang interaktif


Aplikasi virtual reality Google, Ekspedisi, memungkinkan Anda menciptakan lingkungan virtual interaktif untuk dijelajahi oleh para siswa, atau memberi mereka sarana untuk menciptakan pengalaman VR mereka sendiri.




  • Hadirkan konsep abstrak di depan mata


Ajak siswa melihat makam Mesir kuno, atau pandu mereka dalam tur menjelajahi sistem tata surya. Dengan augmented reality, Anda bisa menghadirkan berbagai benda virtual ke dalam kelas.
Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019



Banyak sekali sebutan untuk perangkat Virtual Reality ini , mulai dari Virtual Reality Headset , Googles , Kacamata VR dan masih banyak sebutan lainnya yang tentu membuat kalian bingung . Nah agar kalian tidak bingung , sebut saja si perangkat VR ini sebagai Virtual Reality Headset , agar lebih universal dan mudah dikenali .

Virtual Reality Headset ini setidaknya ada 5 Jenis yang fungsi , kemampuan dan harganya berbeda-beda . Lalu apa saja kah jenis dari Virtual Reality ? Berikut ini penjelasannya .


  • Entry-Level Mobile VR

Entry-Level Mobile VR ini adalah perangkat Virtual Reality yang harganya murah , tidak ada komponen elektronik didalamnya dan dalam menggunakannya , kalian memerlukan sebuah smartphone .

Contoh yang paling popular untuk jenis Kaca Mata VR ini adalah Google Cardboard dan beberapa Kaca Mata Virtual Reality Untuk Smartphone Lainnya. Harganya sangat murah karena cara kerjanya sangat simple dan biasanya terbuat dari Kertas Karton tebal atau Plastik .

Entry-Level Mobile VR biasanya digunakan pada smartphone berukuran layar 4 hingga 5 Inch keatas . Kalian bisa bermain game Virtual Reality berbasis smartphone Android hingga melihat foto dan video 360 derajat .



  • Mobile Virtual Reality

Mobile Virtual Reality hampir sama dengan Entry-Level Mobile VR karena keduanya menggunakan Smartphone sebagai Processing Source nya . Namun pada Mobile Virtual Reality Headset biasanya dilengkapi dengan komponen elektronik didalamnya .
 

Contoh perangkat Mobile Virtual Reality adalah Samsung Gear VR . Harga Mobile Virtual Reality biasanya sedikit mahal hingga Rp . 1 Jutaan .
 

Mobile Virtual Reality biasanya dilengkapi dengan tracking sensor , built-in control dan focus adjustment yang menambah keseruan ketika bermain game Virtual Reality .



  • High-Level Virtual Reality

Naik satu tingkat dan sekarang kita akan membahas High-Level Virtual Reality . Perangkat VR ini berbeda dengan Mobile Virtual Reality Headset , karena kita harus menggunakan sebuah Komputer atau perangkat game konsol untuk bisa menggunakan High-Level Virtual Reality Headset .
 

Contoh perangkat VR yang termasuk kedalam golongan High-Level Virtual Reality adalah Oculus Rift dan HTC Vive dimana keduanya menggunakan Komputer sebagai processing sourcenya .

Untuk yang menggunakan perangkat game konsol kini ada yang namanya Sony Playstation VR . Dan selain itu pada kelas High-Level Virtual Reality juga terdapat perangkat VR yang bisa digunakan melalui Smartphone , Komputer dan Game Konsol , contohnya Razer OSVR .


Harganya pun lumayan mahal , sebuah perangkat VR berkelas tinggi biasanya dijual mulai dari Rp . 1 Jutaan hingga belasan juta rupiah .
Meskipun harganya mahal , namun sensasi yang diberikan ketika menggunakan perangkat High-Level Virtual Reality ini sangat mengagumkan jika dibandingkan dengan perangkat VR berbasis Smartphone .



  • Virtual Mobile Theater

Seperti namanya , Virtual Mobile Theater adalah perangkat VR Headset namun bukan untuk bermain game , melainkan untuk memberikan sensasi yang mengagumkan pada pengguna saat menonton film dengan menggunakan perangkat Virtual Mobile Theater .
Author Seputar Teknologi posted on November 02, 2019
Teknologi belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat cepat yang juga memberikan perubahan ke beberapa bidang. Yang sering ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah teknologi virtual reality dan augmented reality. Bagi pembaca yang penasaran, saya akan membahas pengertian virtual reality dan perbedaanya dengan augmented reality.

Dan masih banyak yang salah kaprah dan tak mengetahui letak perbedaan virtual reality dengan augmented reality. Memang, keduanya banyak memiliki kemiripan, tapi di mana letak perbedaannya?


Berdasarkan informasi dari situs augment.com, augmented reality (AR) atau realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi. Tidak seperti virtual reality atau realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan.


Realitas tertambah kerap dikembangkan menjadi aplikasi dan digunakan pada perangkat pintar. Pokemon Go adalah bentuk populer dari AR. Banyak perusahaan teknologi menggunakan teknologi ini untuk melakukan hal-hal menakjubkan, seperti memunculkan karakter hologram yang menyatu dengan dunia nyata.


Adapun virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment). Lingkungan ini sebetulnya tiruan atau benar-benar tempat yang hanya ada dalam imajinasi.


Realitas maya menyajikan pengalaman visual yang ditampilkan pada sebuah layar komputasi. Beberapa produk juga menampilkan informasi indra pendengaran melalui headphone untuk meningkatkan realitas imajiner dalam game dan hiburan. Beberapa produk teknologi VR yang belakangan ini terkenal adalah Oculus Rift, Microsoft Hololens, dan Google Glass.


Basis kerja realitas maya adalah bahasa pemrograman yang dikenal sebagai VRML (virtual reality modeling language). Bahasa ini dapat membuat serangkaian gambar dan menentukan jenis interaksi apa yang ingin ditampilkan.



Tetapi, yang kita harus ketahui yaitu kedua teknologi ini adalah refleksi terbalik satu sama lain. Realitas maya menawarkan rekreasi digital dari latar kehidupan nyata. Adapun realitas tertambah memberikan elemen maya di dalam lapisan dunia nyata.



Kini, sudah tahu perbedaan antara virtual reality dan augmented reality, bukan?


Virtual Reality terdiri dari dua kata yaitu virtual dan reality yang berarti maya dan realitas. Virtual reality adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Dalam teknisnya, virtual reality digunakan untuk menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan oleh komputer dan dapat berinteraksi dengan seseorang.


Contoh teknologi virtual reality yang cukup sederhana adalah Google Cardboard karena dibuat menggunakan kertas. Google Cardboard ini belum begitu mempunyai banyak fungsi, tetapi dengan menggunakan Google Cardboard kita akan merasakan pengalaman virtual reality dengan cara menggabungkan smartphone yang memiliki sensor gyroscope dengan Google Cardboard. Teknologi virtual reality ini biasanya digunakan pada bidang medis, arsitektur, penerbangan, hiburan, dan lain-lain. Contoh virtual reality banyak sekali, salah satunya seperti game FPS (First Peson Shooter) yang akan membuat pengguna merasa berada di dalam game tersebut. Selain itu, virtual reality digunakan pada foto dan video 360 derajat yang membuat pengguna merasa berada di tempat tersebut.


Selain itu, beberapa perangkat virtual reality yang cukup populer lainnya adalah Oculus Rift yang dikembangkan oleh Facebook. Oculus Rift memberikan pengalaman berbeda untuk pengguna dalam bermain sebuah game. Selain Oculus Rift, perangkat virtual reality lainnya adalah Samsung Gear VR, PlayStaion VR, HTC Vive, dan Octagon VR yang dibuat oleh perusahaan di Bandung.


Sedangkan Augmented Reality adalah integrasi informasi digital dengan lingkungan pengguna secara real time. Berbeda dengan virtual reality yang menciptakan lingkungan 3D yang benar-benar buatan. Teknologi augmented reality menggunakan lingkungan yang ada di dunia nyata kemudian menambahkan informasi baru di atasnya.


Untuk perangkat augmented reality yang menyita perhatian adalah perangkat besutan Microsoft yang diberi nama Microsoft HoloLens. Perangkat ini berfokus pada penggabungan hologram tiga dimensi yang bersifat augmented reality dengan dunia nyata. Selain itu, Google Glass yang berbentuk kacamata yang dibuat oleh Google merupakan kacamata yang menggunakan teknologi augmented reality yang memiliki banyak fungsi.


Teknologi augmented reality ini biasanya digunakan pada bidang militer, medis, komunikasi, dan manufaktur. Contoh yang sering digunakan oleh pengguna adalah Google Translate. Dengan ini, memungkinkan pengguna menerjemahkan kata berbahasa asing yang dilihat menggunakan kamera smartphone seperti papan pengumuman atau rambu-rambu.


Dengan demikian, perbedaan virtual reality dan augmented reality adalah virtual reality menggantikan kenyataan dengan dunia semu secara keseluruhan, sedangkan augmented reality menambahkan atau melengkapi kenyataan dengan benda-benda semu.



  • Cara Kerja Virtual Reality


Pada prinsipnya, user melihat suatu dunia semu yang sebenarnya merupakan gambar-gambar dinamis hasil dari simulasi komputer. Melalui peranti-peranti khusus VR, user dapat berinteraksi dengan dunia semu dan mendapatkan umpan balik yang seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun psikologis.



  • Cara Kerja Augmented Reality


Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.

Apa kelebihan dan kekurangan VR dan AR?


KEUNGGULAN AR

  • Kelebihan utama augmented reality adalah pengembangannya yang lebih mudah dan murah sehingga augmented reality merebak secara cepat di berbagai bidang.
  • Kelebihan lain dari augmented reality yaitu dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media.

KEKURANGAN AR

  • Salah satu kesulitan utama dalam mengembangkan aplikasi Augmented reality adalah masalah pelacakan sudut pandang pengguna. Untuk mengetahui dari sudut pandang apa yang menarik citra virtual, aplikasi harus tahu dimana pengguna mencari dunia nyata.

KEKURANGAN VR

  • Orang mungkin mengalami perasaan kehilangan realitas dan perasaan isolasi saat mereka berinteraksi dengan dunia buatan, bukannya dunia nyata dengan orang sungguhan. Akhirnya, virtual reality dapat meningkatkan pengangguran, lebih sedikit orang yang diperlukan untuk merancang proyek-proyek .

KELEBIHAN VR

  • Banyak sekali keuntungan menggunakan virtual reality pekerjaan yang dari susah dapat di jadikan mudah dengan menggunakan berbagai macam aspek dari komputer misalnya seperti merancang sesuatu bangunan seperti gedung , hotel dan rancangan denah rumah.
  • Melakukan beberapa latihan yang rumit seperti latihan menerbangkan pesawat bisa kita lakukan dengan stimulator.
  • Dan game” virtual reality bisa dijadikan pelarian bagi beberapa orang yang sudah penat dengan masalah di dunia realitas, misal seperti Second Life, the sims , dan fabl.

Maps

Mengenai Saya

Foto saya
Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
Nama saya Wisnu Yumna Yudhanta dari mahasiswa POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA. Umur 18 tahun

Followers

Followers

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Follow Us on Facebook

Subscribe